Kadang kita membuat sebuah
pilihan sebagai contoh kita membuat pilihan akan cita-cita kita. Saya pernah
berbincang-bincang dengan teman saya. Waktu itu saya bertanya: “cita-cita kamu
apa??” Maka ia menjawab: “cita-cita saya kuliah di luar negeri tapi kalo ga
kesampean di indonesia juga ga apa-apa deh”. Saya akhirnya berfikir atas
jawaban tersebut, emang ada yah opsi kedua untuk sebuah cita-cita. Bukankan cita-cita
itu harus diperjuangkan yah. Kalo emang cita-cita kita kuliah diluar negeri yah
harus dikejar kalo gagal yah bangkit lagi untuk mencapainya. Karena pun saya
belum pernah tuh mendengar ada opsi kedua untuk sebuah cita-cita. Yang ada kalu
gagal yah bangkit untuk bisa mencapainya karena cita-cita itu tujuan.
Kalo gagal berarti caranya yang
harus diperbaharui bukan cita-citanya yang di turunkan levelnya. Sebagian kita
menganggap opsi kedua itu harus disiapkan, memang benar tapi bukan dalam hal
cita-cita. Kalaupun ada opsi kedua itu untuk caranya kalo cara opsi yang pertama
gagal baru pakai cara opsi yang kedua. Sekali lagi bukan cita-citanya yang
diubah. Sebagai contoh cita-cita semua manusia adalah masuk surga, ga mungkin
kan kita menurunkan levelnya. Kan ga mungkin.
Jadi kalo kata film di “Sang
Pemimpi” kita harus memelihara cita-cita kita dan menggapainya dengan berusaha
tekun. Kalo gagal yah harus introspeksi diri mungkin kita kurang berusaha atau
cara yang kita lakukan buat cita-cita kita harus dirubah. Contoh yang lain di
buku “Negeri 5 Menara” ada salah satu tokoh yang mendaftar 2 kali hanya untuk
masuk ke pesantren. Ketika dia gagal ditahun sebelumnya dia mencoba di tahun
berikutnya dengan cara yang berbeda sampai ia bisa menjadi santri di pesantren
tersebut. Kalo kita amati santri itu tidak merubah cita-citanya untuk masuk ke
pesantren namun merubah caranya. Karena ia pernah gagal dan tau dimana
kesalahan dan kekurangannya.
Orang yang
sukses itu ga mungkin ga pernah gagal. Orang yang sukses adalah orang yang
gagal dan menyadari bahwa ia gagal dan mampu untuk bangkit untuk sebuah
kesuksesan. Jangan takut gagal karena ada pelajaran di dalamnya dan jangan
pernah ubah tujuan cita-cita anda tapi ubahlah cara untuk menggapainya. Jadi tidak
ada Opsi Kedua untuk cita-cita. Peruangkan dan pertahankan cita-cita kita
karena itu adalah harga diri kita.